Pabrik ini dulu memiliki sarana dan infrastruktur lengkap, pabrik (emplacement), perumahan karyawan, perumahan pimpinan perusahaan, rumah ibadah Masjid dan Gereja, sekolah, gedung film, gedung pertunjukan seni dan budaya, lapangan olahraga, poliklinik, pasar, sarana telekomunikasi (telephone) dan listrik, hingga terminal pemberhentian (Brak). Pendek kata segala sarana dan prasarana sangat menunjang. Meski Djengkol dikelilingi oleh hutan dan perkebunan, jauh dari wilayah kota, kawasan ini sangat ramai.

Lahan perkebunan penataran djengkol ini, berada di sisi timur kawasan eks pabrik, Kentoong, Simbar Lor, Simbar Kidul, Bakoong (Bakung), Truneng dan Kallasan. secara administrative kewilayahan masuk Kecamatan Plosoklaten. Namun setelah pemekaran wilayah kini sebagaian masuk wilayah Kecamatan Puncu.
- Utara : Dusun Mangunrejo Desa Pranggang
- Timur : Area Perkebunan dan hutan lindung Jamban
- Selatan : Dusun Bendo Desa Jarak
- Barat : Dusun Blendri Desa Plosokidul
Tahun 1960, Djengkol menjadi terkenal seiring dengan sejarah kelam bangsa Indonesia, berujung dengan Peristiwa GESTAPU – G30S/PKI – GESTOK.
Versi pemerintah menyebutkan bahwa Peristiwa Djengkol didalangi oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang memprovokasi Barisan Tani Indonesia (BTI) sebuah Organisasi Underbouw-nya PKI, Dan peristiwa ini banyak simpatisan Partai berlambang Palu Arit. Singkat cerita sangat begitu hebohnya Djengkol kala itu, sehingga meletusnya Peristiwa GESTAPU – G30S/PKI – GESTOK banyak orang selalu mengkaitkannya dengan Peristiwa Djengkol dimaksud.